Kesehatan mental adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai pengalaman yang dapat memengaruhi suasana hati, emosi, dan perilaku Anda. Masalah kesehatan mental dapat muncul dari hal-hal seperti stres, kecemasan, depresi, atau pengalaman traumatis.
Ada banyak jenis obat yang dapat digunakan untuk mengobati kondisi kesehatan mental. Namun, ada juga banyak efek samping berbahaya dari obat ini. Beberapa obat yang paling umum digunakan untuk mengobati kondisi kesehatan mental adalah antidepresan, antipsikotik, dan obat ADHD.
Sementara obat-obatan ini sering diperlukan untuk orang dengan kondisi kesehatan mental, ada juga bahaya yang terkait dengan penggunaannya. Misalnya, antidepresan dapat menyebabkan pikiran dan perilaku bunuh diri pada orang yang meminumnya. Antipsikotik dapat meningkatkan risiko skizofrenia pada orang yang memakainya. Dan obat ADHD dapat menyebabkan peningkatan angka bunuh diri dan kecelakaan.

Penting untuk menyadari risiko yang terkait dengan obat-obatan ini dan memahami cara terbaik untuk melindungi diri Anda dari mereka. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menggunakan salah satu obat ini untuk kondisi kesehatan mental, penting untuk berbicara dengan dokter tentang risiko dan manfaat penggunaan obat ini atau kalian dapat datang ke pengobatan tradisional cina.
Dokter telah lama menyadari bahwa berbagai jenis obat mempengaruhi orang secara berbeda. Namun, obat dapat diklasifikasikan atau dikategorikan menurut gejala atau efek samping tertentu. Proses klasifikasi DRE didasarkan pada fakta-fakta yang telah lama diterima secara medis. DRE mengklasifikasikan obat ke dalam salah satu dari tujuh kategori: depresan sistem saraf pusat (SSP), stimulan SSP, halusinogen, anestesi disosiatif, analgesik narkotika, inhalansia, dan ganja. Kategori obat-obatan ini mempengaruhi sistem saraf pusat seseorang dan dapat mempengaruhi kemampuan normal seseorang, seperti kemampuan mengemudikan mobil dengan aman.
Ini lah beberapa Kategori Narkoba yang dapat kamu ketahui.
1. Depresan Sistem Saraf Pusat (SSP)
Depresan SSP merusak fungsi otak dan tubuh. Contoh depresan sistem saraf pusat termasuk alkohol, barbiturat, obat penenang anti-kecemasan (Valium, Librium, Xanax, Prozac, Thorazine, dll.), GHB (gamma hydroxybutyrate), Rohypnol, dan banyak antidepresan lainnya (Zoloft, Paxil, dll.) .
2. Stimulan SSP
Stimulan SSP meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan "mempercepat" atau merangsang tubuh secara berlebihan. Contoh stimulan SSP adalah kokain, kokain "crack", amfetamin dan metamfetamin ("engkol").
3. Halusinogen
Halusinogen membuat pengguna melihat hal-hal yang berbeda dari yang sebenarnya. Contohnya termasuk LSD, Peyote, Psilocybin, dan MDMA (Ekstasi).
4. Anestesi Disosiatif
Anestesi disosiatif termasuk obat yang memblokir rasa sakit dengan mengganggu atau memutuskan persepsi rasa sakit di otak. PCP, analognya, dan dekstrometrafan adalah contoh anestesi disosiatif.
5. Analgesik narkotik
Analgesik narkotik menghilangkan rasa sakit, menginduksi euforia, dan menginduksi perubahan suasana hati pada pengguna. Contoh analgesik narkotika termasuk opium, kodein, heroin, demerol, darvon, morfin, metadon, vicodin, dan oxycontin.
6. Inhalansia
Inhalansia mengandung berbagai zat pernapasan yang memiliki hasil dan efek yang mengubah pikiran. Contoh inhalansia termasuk toluena, semen plastik, cat, bensin, tiner, hairspray, dan berbagai gas anestesi.
7. Ganja
Ganja adalah nama ilmiah untuk ganja. Bahan aktif dalam ganja adalah delta-9-tetrahydrocannabinol, atau THC. Kategori ini mencakup zat sintetis seperti cannabinoids dan dronabinol.
Demikian beberapa hal tentang bahaya narkoba bagi kesehatan mental.